Bubble wrap menjadi material pelindung favorit untuk berbagai keperluan pengiriman. Namun, tidak semua barang cocok dibungkus dengan bahan ini. Kapan bubble wrap tidak disarankan untuk digunakan perlu dipahami dengan baik. Sayangnya, banyak orang menggunakan bubble wrap tanpa mempertimbangkan jenisnya.
Akibatnya, barang justru mengalami kerusakan selama proses penyimpanan atau pengiriman. Oleh karena itu, pemahaman tentang kapan bubble wrap tidak disarankan dan kapan penggunaan yang tepat sangat penting untuk diketahui.
Kapan Bubble Wrap Tidak Disarankan untuk Digunakan
Meskipun sangat populer sebagai bahan pelindung kemasan, bubble wrap tidak selalu cocok digunakan di semua situasi. Berikut beberapa kondisi di mana penggunaannya sebaiknya dihindari.
1. Suhu Lingkungan yang Terlalu Panas
Bubble wrap terbuat dari plastik yang mudah rusak saat terpapar panas ekstrem. Suhu di atas 50°C dapat membuatnya meleleh atau mengerut, sehingga kehilangan fungsi pelindung. Hindari pemakaian di area panas seperti mobil tertutup atau gudang tanpa ventilasi.
2. Penyimpanan Jangka Panjang di Tempat Lembap
Kelembapan tinggi dapat terperangkap di dalam gelembung udara plastik, menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur. Akibatnya, barang di dalamnya bisa menjadi lembap dan berbau apek. Karena itu, bubble wrap tidak disarankan untuk penyimpanan di gudang lembap atau tanpa sirkulasi udara.
3. Barang yang Membutuhkan Ventilasi Udara
Beberapa material, seperti bahan organik, memerlukan pertukaran udara agar tidak cepat rusak. Karena sifatnya yang kedap udara, bubble wrap justru mempercepat pembusukan atau kondensasi di dalam kemasan. Untuk jenis barang ini, sebaiknya gunakan bahan pembungkus yang “bernapas”.
4. Pengiriman dengan Durasi Sangat Lama
Untuk pengiriman lintas negara atau perjalanan berbulan-bulan, bubble wrap bisa kehilangan elastisitasnya. Gelembung udara akan kempes atau meletus selama transit, membuat perlindungannya berkurang. Dalam kasus ini, pertimbangkan material pelindung yang lebih tahan lama.
5. Paparan Sinar Matahari Langsung
Paparan sinar UV dapat merusak struktur plastik bubble wrap. Warna plastik akan menguning, menjadi rapuh, dan mudah sobek. Sebaiknya hindari penyimpanan di tempat terbuka dan simpan di area teduh.
Ragam Barang yang Kurang Disarankan Menggunakan Bubble Wrap
Beberapa barang tidak seharusnya dibungkus dengan bubble wrap karena risiko kerusakan yang ditimbulkan lebih besar daripada manfaatnya.
1. Lukisan dan Karya Seni Bernilai Tinggi
Lapisan cat pada lukisan bisa menempel pada permukaan bubble wrap dan rusak saat dibuka. Karena itu, konservator seni menyarankan penggunaan kertas bebas asam sebagai lapisan pelindung pertama sebelum dibungkus dengan bahan lain.
2. Barang Antik dari Kayu atau Logam
Kayu dan logam tua membutuhkan sirkulasi udara agar tidak berjamur atau berkarat. Lingkungan kedap udara seperti bubble wrap justru mempercepat kerusakan. Gunakan kain flanel atau busa lembut sebagai alternatif yang lebih aman.
3. Perangkat Elektronik yang Masih Panas
Perangkat elektronik yang baru dimatikan masih memancarkan panas. Jika langsung dibungkus dengan bubble wrap, panas tersebut akan terperangkap dan menyebabkan kondensasi, yang bisa merusak komponen internal. Pastikan perangkat benar-benar dingin sebelum dikemas.
4. Makanan dan Bahan Organik
Bubble wrap tidak termasuk bahan food-grade dan tidak memiliki sifat antibakteri. Kelembapan di dalamnya dapat mempercepat pembusukan makanan. Gunakan kemasan khusus untuk bahan pangan agar tetap aman dan higienis.
5. Benda Tajam Tanpa Pelindung Tambahan
Pisau, pecahan kaca, atau benda tajam lainnya mudah menembus bubble wrap dan membuatnya tidak berfungsi. Bungkus benda tajam terlebih dahulu dengan kardus atau pelindung tebal sebelum dilapisi bubble wrap.
Berapa Lama Bubble Wrap Bisa Digunakan
Selain mengetahui kapan bubble wrap tidak disarankan dengan melihat kondisi dan jenis barang, lama penggunaan juga memengaruhi efektivitas bubble wrap.
1. Idealnya Hanya untuk 6–12 Bulan
Bubble wrap biasanya efektif digunakan hingga satu tahun. Setelah itu, gelembung udara mulai kempes dan plastik kehilangan elastisitasnya. Jika digunakan lebih lama, perlindungan terhadap barang akan berkurang drastis.
2. Penggunaan Ulang Menurunkan Kualitas
Bubble wrap bekas umumnya memiliki gelembung yang sudah pecah atau kempes. Lipatan dan tekanan berulang membuat plastik menjadi rapuh dan mudah sobek. Untuk barang berharga, sebaiknya gunakan bubble wrap baru.
3. Tanda-Tanda Harus Diganti
Beberapa tanda bubble wrap sudah rusak antara lain warna kekuningan, tekstur kaku atau lembek, serta bau plastik menyengat. Bila hal ini terjadi, sebaiknya segera diganti dengan yang baru.
4. Pengaruh Kondisi Penyimpanan
Simpan bubble wrap di tempat sejuk, kering, dan tidak tertindih benda berat. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia atau pelarut agar umur pakainya lebih panjang.
5. Alternatif untuk Penyimpanan Jangka Panjang
Untuk penyimpanan bertahun-tahun, gunakan foam sheet, kardus berlapis, atau tambahkan silica gel untuk mengontrol kelembapan. Material ini lebih stabil dibanding bubble wrap dalam jangka panjang.
Kebutuhan pengemasan barang yang dikirim ke berbagai wilayah semakin meningkat, kini jika membutuhkan bahan untuk pengemasan kini sudah dapat memesan di Bubble Wrap Grand dengan ukuran custom yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Kesimpulan
Kapan bubble wrap tidak disarankan untuk digunakan harus dipahami dengan baik. Selain itu, jenis barang dan kondisi lingkungan sangat mempengaruhi efektivitasnya. Penggunaan yang salah justru dapat merusak barang yang ingin dilindungi. Oleh karena itu, pertimbangkan alternatif material untuk situasi yang tidak sesuai.