Apakah kamu pernah bertanya, plastik biodegradable berasal dari mana? Plastik ini kini semakin populer karena dianggap lebih ramah lingkungan dibanding plastik biasa. Banyak orang tertarik menggunakannya untuk mengurangi sampah yang sulit terurai. Artikel ini akan memberikan informasi lengkap tentang bahan dasar plastik biodegradable, perbedaannya dengan plastik konvensional, serta alasan bahan organik menjadi pilihan utama.
Bahan Dasar Pembuatan Plastik Biodegradable
Plastik biodegradable dibuat dari bahan alami yang bisa terurai dengan bantuan mikroorganisme. Beberapa bahan utama yang sering digunakan adalah pati jagung, singkong, kentang, dan tebu. Bahan-bahan ini dipilih karena mengandung polisakarida yang dapat diubah menjadi polimer ramah lingkungan.
Berikut penjelasan tentang bahan dasar pembuatan plastik jenis ini yang banyak digunakan:
1. Pati (Starch-Based)
Pati dari tanaman seperti singkong, jagung, kentang, atau gandum sering digunakan sebagai bahan utama plastik biodegradable. Jadi, pati mudah terurai oleh mikroorganisme sehingga ramah lingkungan.
2. Asam Polilaktat (PLA – Polylactic Acid)
PLA dibuat dari hasil fermentasi gula tebu, jagung, atau singkong. Plastik jenis ini transparan, kuat, dan banyak dipakai untuk kemasan makanan, botol, hingga peralatan sekali pakai.
3. Polihidroksialkanoat (PHA)
PHA dihasilkan dari aktivitas bakteri yang memfermentasi gula atau minyak nabati. Plastik ini mudah terurai di tanah maupun laut, sehingga dianggap sangat ramah lingkungan.
4. Selulosa
Selulosa berasal dari serat tumbuhan seperti kayu atau kapas. Plastik berbasis selulosa biasanya digunakan untuk film transparan (mirip plastik bening) yang ramah lingkungan.
5. Protein Nabati
Kedelai, gandum, atau gluten bisa diolah menjadi bioplastik. Plastik berbasis protein ini cukup kuat dan bisa dipakai sebagai bahan kemasan.
6. Minyak Nabati dan Lemak Alami
Beberapa plastik biodegradable juga dibuat dari minyak nabati, seperti minyak kedelai atau minyak jarak. Fungsinya sebagai pengikat dan bahan dasar polimer ramah lingkungan.
Perbedaan Plastik Konvensional dan Biodegradable dalam Bahan Dasarnya
Berikut penjelasan tentang perbedaan plastik konvensional dan biodegradable dalam bahan dasarnya:
-
Plastik Konvensional
-
Bahan dasar: Terbuat dari polimer sintetis berbasis minyak bumi, seperti polyethylene (PE), polypropylene (PP), polystyrene (PS), atau polyethylene terephthalate (PET).
-
Sifat: Tidak mudah terurai di alam, bisa bertahan ratusan tahun. Proses produksinya menghasilkan jejak karbon tinggi karena berasal dari sumber fosil.
-
Kelemahan: Menyumbang pencemaran lingkungan, terutama masalah sampah plastik di darat dan laut.
-
-
Plastik Biodegradable
-
Bahan dasar: Dibuat dari bahan organik alami seperti pati jagung, singkong, kentang, tebu, atau selulosa. Ada juga yang dikembangkan dari polimer sintetis tetapi ditambahkan aditif agar bisa lebih mudah terurai.
-
Sifat: Dapat diuraikan oleh mikroorganisme (bakteri atau jamur) dalam kondisi tertentu, biasanya membutuhkan waktu jauh lebih singkat dibanding plastik konvensional.
-
Kelebihan: Lebih ramah lingkungan karena berasal dari sumber terbarukan dan tidak meninggalkan residu berbahaya setelah terurai.
-
Kesimpulannya:
-
Plastik konvensional = berbasis minyak bumi (fosil).
-
Plastik biodegradable = berbasis bahan organik (terbarukan).
Mengapa Bahan Organik Dipilih untuk Membuat Plastik Biodegradable
Bahan organik dipilih karena memiliki kemampuan terurai yang tinggi. Senyawa seperti pati dan selulosa sangat mudah diuraikan oleh bakteri dan jamur di alam. Karena alasan ini, plastik biodegradable dinilai lebih ramah lingkungan.
Selain itu, bahan organik lebih mudah diperbarui. Jagung, singkong, dan tebu bisa ditanam kembali setiap musim. Sumber daya ini berbeda dengan minyak bumi yang jumlahnya terbatas dan tidak bisa diperbarui.
Bahan organik juga lebih aman bagi kesehatan. Plastik jenis ini yang terbuat dari pati alami tidak mengandung zat kimia berbahaya. Produk ini bahkan sudah banyak digunakan untuk kemasan makanan sekali pakai.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, penggunaan plastik jenis ini semakin digalakkan. Banyak perusahaan beralih menggunakan plastik ramah lingkungan ini sebagai bentuk tanggung jawab terhadap bumi.
Jika kamu membutuhkan bubble wrap untuk kebutuhan pengemasan, bisa kamu gunakan Bubble wrap dari Grand dengan hubungi link dibawah ini untuk pemesanan!
Kesimpulan
Plastik biodegradable berasal dari bahan alami seperti jagung, singkong, kentang, tebu, hingga minyak nabati. Perbedaannya dengan plastik konvensional terletak pada bahan bakunya, yang membuatnya lebih mudah terurai di alam. Alasan utama bahan organik dipilih adalah karena lebih ramah lingkungan, bisa diperbarui, dan aman digunakan.
Jika kamu membutuhkan kemasan ramah lingkungan, pilihlah plastik jenis ini sebagai solusi terbaik. Untuk melengkapi kebutuhan bisnis atau pengiriman barang, kamu juga bisa memesan bubble wrap berkualitas dengan mudah